Jumat 2 Mei 2025
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SD Muhammadiyah Slawi,
Anak-anakku sekalian yang saya cintai dan saya banggakan,
Alhamdulillah, hari ini Jumat, 2 Mei 2025, kita dapat melaksanakan Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional dengan tertib dan khidmat di halaman sekolah kita tercinta. Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah, khususnya bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional bukan tanpa alasan. Pemerintah menetapkan tanggal ini karena bertepatan dengan hari lahir tokoh pendidikan bangsa kita, Ki Hajar Dewantara, atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat.
Beliau adalah pejuang pendidikan yang sangat gigih dalam memperjuangkan kesetaraan dan hak belajar bagi seluruh rakyat Indonesia. Di masa penjajahan, bangsa kita dilarang mengenyam pendidikan yang layak. Namun beliau tidak tinggal diam. Ia mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan bagi anak-anak pribumi agar bangsa ini bisa cerdas, merdeka, dan mampu mengelola negaranya sendiri.
Anak-anakku, pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa. Karena itu, Hari Pendidikan Nasional tidak dijadikan hari libur, sama seperti Hari Kebangkitan Nasional. Ini adalah hari besar yang harus kita maknai dan kita rayakan dengan semangat belajar dan kerja keras.
Selain Ki Hajar Dewantara, kita juga punya teladan dari tokoh kita sendiri, KH. Ahmad Dahlan — pendiri Muhammadiyah. Beliau juga seorang pejuang pendidikan. Di masa beliau, umat Islam masih banyak yang belum mendapat kesempatan belajar di sekolah-sekolah formal. KH. Ahmad Dahlan berjuang agar umat Islam tidak hanya bisa mengaji, tapi juga mampu membaca, menulis, berhitung, dan memahami ilmu-ilmu umum. Bahkan perjuangannya sempat dianggap bertentangan, karena mengajarkan anak-anak belajar dengan kursi, meja, bahkan memakai celana, bukan hanya sarung.
Perjuangan Ki Hajar Dewantara dan KH. Ahmad Dahlan adalah bukti bahwa pendidikan adalah jalan untuk membebaskan dan memajukan umat.
Maka, anak-anakku, kalian sebagai siswa-siswi Muhammadiyah harus lebih semangat dalam belajar. Kalian punya dua panutan besar: Ki Hajar Dewantara dan KH. Ahmad Dahlan. Maka belajarlah dengan sungguh-sungguh. Jadilah kader Muhammadiyah yang membanggakan. Jadilah anak Indonesia yang bisa membawa nama baik bangsa.
Dan terakhir, mari kita buktikan bahwa kita adalah murid Muhammadiyah yang tangguh, cerdas, dan berakhlak. Kita adalah penerus perjuangan Ki Hajar Dewantara dan KH. Ahmad Dahlan.
Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.